Apabila Anda sudah beralih dari beras putih ke beras merah untuk memenuhi asupan nutrisi dalam diet Anda, selamat! Anda telah membuat satu perubahan baik! Namun, kalau Anda sedang mencari cara lain untuk lebih meningkatkan kualitas gizi diet Anda, ada baiknya untuk sesekali mempertimbangkan berganti ke beras hitam sebagai pengganti nasi Anda.
Belum pernah mendengar soal beras hitam? Tidak mengherankan memang, karena penggunaan beras hitam dalam menu makan masih belum seluas kerabat beras lainnya. Sejarah beras hitam berakar dari adat istiadat China Kuno, di mana selama waktu itu beras hitam hanya disediakan eksklusif untuk konsumsi Kaisar dan keluarganya. Dari sinilah beras hitam mendapat julukan “Beras Terlarang”, karena jika rakyat jelata tertangkap basah makan nasi hitam tanpa izin, nyawa adalah taruhannya.
Tenang, di zaman modern seperti sekarang ini beras hitam sudah bebas untuk digunakan oleh siapa pun. Indonesia bahkan menjadi salah satu lokasi budidaya beras hitam terbesar di Asia Tenggara, selain Filipina. Dan benar saja, berkat bukti-bukti medis dari klaim profil gizi dan kemampuan penyembuhnya, beras hitam kini dinobatkan menjadi salah satu biji gandum paling sehat di dunia.
Beras hitam sebenarnya adalah kumpulan berbagai jenis beras dari spesies Oryza sativa L., termasuk beberapa di antaranya adalah beras ketan. Bulir beras hitam utuh mempertahankan semua sifat alaminya karena beras ini tidak melalui proses pemutihan.
Nasi hitam memiliki tekstur lengket dan rasa gurih kacang, sangat cocok untuk dibuat bubur, makanan penutup, kue beras hitam tradisional, roti, dan mie. Beras ini juga memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan dengan beras putih. Apa saja manfaatnya?
1. Tinggi kandungan antioksidan
Beras hitam tinggi akan kandungan antocyanin. Kandungan antocyanin dalam beras hitam merupakan yang tertinggi dibandingkan varietas beras lainnya. Bahkan, menurut Zhimin Xu, profesor tekonologi pangan di Louisiana State University, dilansir dari Live Strong, satu sendok makan nasi hitam mengandung antioksidan, serat, dan vitamin E yang jauh lebih tinggi daripada blueberry dalam jumlah sama. Sebagai perbandingan, blueberry menduduki peringkat nomor satu dari buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi dibandingkan dengan 40 jenis buah dan sayuran lainnya.
Antosianin telah diteliti dan ditemukan mampu mencegah penyakit jantung dan melindungi terhadap segala macam peradangan yang menjadi inti dari banyak penyakit yang umum saat ini — mulai dari asma, arthritis, hingga kanker. Diet yang memasukkan beras hitam dalam menu makan juga telah ditunjukkan mampu menurunkan kadar trigliserida (lemak jahat dalam darah) dan meningkatkan kadar HDL, juga dikenal sebagai kolesterol baik.
2. Tinggi protein
Semangkuk nasi hitam mengandung karbohidrat yang lebih rendah daripada beras merah, namun lebih tinggi kandungan serat dan proteinnya. Satu porsi beras hitam (100 gram) menyediakan 17% dari asupan protein harian Anda.
3. Kaya akan vitamin dan mineral
Beras hitam mengandung sederet vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin E, B1, B2, B3, dan B6, serta zinc, magnesium, dan fosfor. Vitamin B kompleks membantu tubuh melepaskan energi dan mengolahnya secara efektif untuk Anda beraktivitas selama seharian, sementara kandungan magnesium dan zat besi di dalamnya membantu memerangi sindrom 3L: letih, lelah, lesu. Satu porsi nasi hitam memenuhi 8 persen dari asupan harian untuk zin, 6 persen zat besi, dan 20 persen dari nilai harian untuk fosfor. Zinc merupakan mineral yang mendukung kinerja sistem imun tubuh, sementara fosfor dibutuhkan untuk pembentukan gigi dan tulang.
Beras hitam juga mengandung riboflavin yang berperan penting terhadap perlindungan sel dari stres oksidatif, radikal bebas penyebab kanker.
4. Baik untuk detoks hati
Menurut beberapa penelitian, beras hitam memainkan peran penting dalam menunjang kesehatan hati — terutama dalam mencegah perlemakan hati, termasuk perlemakan hati alkoholik. Lagi-lagi ini karena adanya antioksidan tinggi dalam beras.
Hati adalah salah satu organ tubuh terbesar manusia, bertanggung jawab untuk mengubah nutrisi dari makanan menjadi energi untuk digunakan tubuh. Hati juga mengatur hormon dan memainkan peran penting dalam detoksifikasi tubuh. Beras ini memiliki kemampuan untuk membantu hati menghilangkan zat-zat beracun berkat kandungan fitonutrien yang secara signifikan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh, sekaligus pula membantu memperbaiki dan meningkatkan fungsi masing-masing jaringan.
5. Melindungi jantung
Beras ini terbukti berperan dalam mencegah tekanan darah tinggi dan menurunkan pembentukan plak aterosklerotik di pembuluh darah jantung. Aterosklerosis, yang diwakili oleh pengerasan dinding arteri, adalah penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Makan nasi hitam dikatakan dapat memangkas angka kematian yang cukup tinggi dari penyakit tersebut. Beras ini juga meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi kolesterol LDL dan kolesterol total.
6. Melancarkan pencernaan
Beras hitam tinggi akan kandungan serat, yang mampu menambahkan “massa” ke dalam feses Anda, dan karena itu menghilangkan, mencegah, dan/atau menyembuhkan masalah diare dan juga masalah pencernaan lainnya.
Serat membantu meningkatkan aktivitas gerak usus dan membantu meringankan sembelit. Serat dalam dosis tinggi dapat membantu mencegah penyerapan zat beracun dan membilasnya keluar dari tubuh. Juga perlu diingat bahwa studi telah menemukan diet tinggi makanan berserat dari varietas padi dan gandum terbukti melindungi terhadap gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS).
7. Bebas gluten
Sama seperti varietas beras lainnya, beras hitam secara alami bebas gluten, protein yang ditemukan dalam semua produk yang mengandung gandum dan/atau barley. Banyak orang yang menderita alergi gluten mungkin menemukan beras ini membantu dalam menghilangkan masalah pencernaan yang terkait dengan sensitivitas gluten. Penyakit Celiac adalah salah satu sensitivitas langka terhadap gluten, dan gejala dan efek sampingnya dapat merusak — termasuk peningkatan risiko sindrom usus bocor.
8. Baik untuk mencegah dan mengelola diabetes
Karena kandungan seratnya yang tinggi (3,5 kali lipat lebih banyak dari nasi putih), beras ini membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Ini memiliki efek perlindungan pada sistem pencernaan sekaligus mempertahankan angka gula darah tetap konstan. Oleh karena itu, makan nasi hitam dalam diet juga membantu Anda dalam mencegah risiko diabetes tipe 2 dan mengelola pra-diabetes, karena kandungan gulanya yang juga rendah.
Nasi hitam juga memiliki indeks glikemik (GI) rendah, yaitu 42,3 jika dibandingkan dengan nasi putih yang memilikiGI mencapai 89. Nasi merah memiliki indeks glikemik 50. Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah tergolong memiliki angka 55 atau kurang. Diet rendah GI meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang meningkatkan kontrol diabetes, serta mengurangi risiko penyakit jantung.
9. Mengontrol berat badan
Mengonsumsi beras hitam untuk menurunkan berat badan menunjukkan hasil yang lebih baik daripada beras merah, karena teksturnya yang lebih padat dan lebih kaya serat namun rendah kalori sehingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, beras ini membantu untuk mengontrol asupan kalori dan akibatnya melindungi terhadap obesitas dalam jangka panjang.
Delapan puluh lima gram beras ini terdiri dari 200 kcal, 43 gram karbohidrat, 3 gram serat, 6 gram protein, dan 2 gram lemak, sedangkan porsi yang sama dari beras merah mengandung 226 kcal, 47 gram karbohidrat, 2 gram serat, 5 gram protein dan 2 gram lemak. Perbedaan 26 kalori mungkin tampak tidak berpengaruh, tetapi rutin mengonsumsi ekstra 26 kalori satu kali sehari selama lebih dari satu tahun dapat menyebabkan kenaikan berat badan hingga 1,5 kilogram.
10. Meningkatkan ketajaman fungsi otak
Selain berfungsi melindungi tubuh terhadap kanker, kandungan antocyanin dalam beras hitam dapat meningkatkan ketajaman memori dan fungsi kognitif otak, dengan memerangi stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif berkontribusi terhadap penurunan memori dan peradangan dalam otak.
(artikel ini merupakan artikel yang sudah tayang di hellosehat.com)